Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa kekuatan tangan seseorang saat berjabat tangan bisa memprediksi resiko serangan jantung dan stroke. Hal ini dinyatakan dapat lebih akurat dalam memprediksi kematian dibandingkan dengan pemeriksaan tekanan darah.
Studi internasional yang melibatkan hampir 140.000 orang dewasa di 17 negara menemukan bahwa kekuatan jabatan tangan yang lemah mempunyai resiko serangan jantung atau stroke yang lebih besar. Para peneliti kemudian menyatakan bahwa berjabat tangan bisa dijadikan pedoman sementara oleh dokter untuk mengidentifikasi pasien beresiko gagal jantung dan stroke.
Temuan tersebut menunjukkan bahwa setiap cengkeraman yang mengalami penurunan lima kilo yang diukur dengan sebuah alat khusus dalam jangka waktu empat tahun memiliki resiko 7 persen terkena serangan jantung dan 9 persen terkena serangan stroke.
Dr. Darryl Leong, seorang ilmuwan dari McMaster University di Kanada mengatakan, "Kekuatan jabatan tangan bisa menjadi tes yang mudah dan murah untuk menilai resiko kematian seseorang dan penyakit kardiovaskular. Namun penelitian yang lebih lanjut tetap diperlukan untuk menentukan apakah upaya untuk meningkatkan kekuatan otot cenderung mengurangi resiko kematian dan penyakit kardiovaskular."
Menanggapi temuan tersebut, Prof. Avan Aihie Sayer dari Southampton University dan Prof. Thomas Kirkwood dari Newcastle University membahas apakah kekuatan berjabat tangan bisa menjadi barometer baru penuaan. Prof. Sayer mengatakan, "Kehilangan kekuatan berjabat tangan bukan merupakan efek samping dari penuaan." Negara-negara yang terlibat dalam penelitian ini adalah Kanada, Swedia, Uni Emirat Arab, Argentina, Brazil, Chili, Malaysia, Polandia, Afrika Selatan, Turki, Cina, Kolombia, Iran, Bangladesh, India, Pakistan, dan Zimbabwe.
Doireann Maddock, dokter spesialis Jantung di British Heart Foundation mengatakan, "Temuan penelitian ini menarik, namun tidak menjelaskan mengapa kekuatan berjabat tangan harus berkaitan dengan penyakit kardiovaskular. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk memahami kemungkinan hubungan antara keduanya. Kabar baiknya adalah kita sudah tahu ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan penyakit kardiovaskular dan pemeriksaan kesehatan yang rutin dapat mengurangi resiko Anda." (Baca: Diet Golongan Darah)
Kesimpulannya adalah jika anda ingin mengurangi resiko serangan jantung atau penyakit apapun, ialah dengan menerapkan kebiasaan hidup sehat seperti berhenti merokok, menjaga kebugaran, dan makan makanan yang sehat.
Studi internasional yang melibatkan hampir 140.000 orang dewasa di 17 negara menemukan bahwa kekuatan jabatan tangan yang lemah mempunyai resiko serangan jantung atau stroke yang lebih besar. Para peneliti kemudian menyatakan bahwa berjabat tangan bisa dijadikan pedoman sementara oleh dokter untuk mengidentifikasi pasien beresiko gagal jantung dan stroke.
Temuan tersebut menunjukkan bahwa setiap cengkeraman yang mengalami penurunan lima kilo yang diukur dengan sebuah alat khusus dalam jangka waktu empat tahun memiliki resiko 7 persen terkena serangan jantung dan 9 persen terkena serangan stroke.
Dr. Darryl Leong, seorang ilmuwan dari McMaster University di Kanada mengatakan, "Kekuatan jabatan tangan bisa menjadi tes yang mudah dan murah untuk menilai resiko kematian seseorang dan penyakit kardiovaskular. Namun penelitian yang lebih lanjut tetap diperlukan untuk menentukan apakah upaya untuk meningkatkan kekuatan otot cenderung mengurangi resiko kematian dan penyakit kardiovaskular."
Menanggapi temuan tersebut, Prof. Avan Aihie Sayer dari Southampton University dan Prof. Thomas Kirkwood dari Newcastle University membahas apakah kekuatan berjabat tangan bisa menjadi barometer baru penuaan. Prof. Sayer mengatakan, "Kehilangan kekuatan berjabat tangan bukan merupakan efek samping dari penuaan." Negara-negara yang terlibat dalam penelitian ini adalah Kanada, Swedia, Uni Emirat Arab, Argentina, Brazil, Chili, Malaysia, Polandia, Afrika Selatan, Turki, Cina, Kolombia, Iran, Bangladesh, India, Pakistan, dan Zimbabwe.
Doireann Maddock, dokter spesialis Jantung di British Heart Foundation mengatakan, "Temuan penelitian ini menarik, namun tidak menjelaskan mengapa kekuatan berjabat tangan harus berkaitan dengan penyakit kardiovaskular. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk memahami kemungkinan hubungan antara keduanya. Kabar baiknya adalah kita sudah tahu ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan penyakit kardiovaskular dan pemeriksaan kesehatan yang rutin dapat mengurangi resiko Anda." (Baca: Diet Golongan Darah)
Kesimpulannya adalah jika anda ingin mengurangi resiko serangan jantung atau penyakit apapun, ialah dengan menerapkan kebiasaan hidup sehat seperti berhenti merokok, menjaga kebugaran, dan makan makanan yang sehat.
Kekuatan Jabat Tangan Bisa Memprediksi Resiko Serangan Jantung
4/
5
Oleh
Unknown